Andoni Zubizarreta kapabel meletakkan fondasi untuk proyek ambisius Olympique Marseille

seputarindonesiabola.blogspot.com Berita bola Indonesia – Kurun waktu 9 bulan, Andoni Zubizarreta kapabel meletakkan fondasi untuk proyek ambisius Olympique Marseille. Bobot membawa Marseille kembali berkibar di panggung sepak bola Prancis berada di pundak kiper legendaris Barcelona dan Timnas Spanyol itu.

Zubizarreta didaulat menjadi direktur olahraga Marseille sejak Oktober 2016, selang dua bulan sejak pebisnis asal Amerika Serikat, Frank H. McCourt Jr, mengambil alih saham mayoritas klub pada 29 Agustus 2016 dari Margarita Louis-Dreyfus.

McCourt lantas membikin gebrakan dengan menunjuk pebisnis Prancis, Jacques-Henri Eyraud, sebagai presiden klub. Pada Oktober, dia membikin langkah besar dengan mengontrak Rudi Garcia sebagai pelatih kepala dan Zubzarreta di posisi direktur olahraga.

Misinya sudah jelas, membawa Marseille kembali ke jajaran elite sepak bola Prancis dan Eropa. Dana 200 juta euro bahkan sudah disiapkan pria berusia 63 tahun itu untuk operasional klub selama empat tahun, termasuk belanja pemain. “Aku datang ke klub terbaik di Prancis,” sebut McCourt dikala legal mengakuisisi Marseille.

Dana tersebut menjadi modal Zubizarreta untuk membangun skuat Marseille supaya bisa bersaing dengan Paris Saint-Germain dan AS Monaco. Hingga dikala ini, dia sudah menggelontorkan dana 84,8 juta euro untuk perekrutan pemain baru.

Langkah awal, Zubizarreta berhasil membawa beberapa pemain bintang, termasuk Dimitri Payet yang diboyong dari West Ham United seharga 29,3 juta euro, Morgan Sanson dari Montellier senilai 9 juta euro, sampai Patrice Evra dengan cuma-cuma untuk memperkuat sektor kiri pertahanan.

“Zubizarreta menjadi pilar fundamental dalam pendekatan kami di bursa transfer. Ia mempertimbangkan tiap aktivitas transfer, termasuk dikala mendatangkan Evra. Tanpa dia, kami tak akan mencapainya,” puji Eyraud.

Gebrakan Zubizarreta berlanjut pada musim panas 2017, Florian Thauvin dipermanenkan dari Newcastle United dengan mahar 11 juta euro, bahkan Clinton N’Jie dari Tottenham Hotspur senilai 7 juta euro. Setelahnya, Marseille memboyong Luiz Gustavo dari Wolfsburg (10 juta euro), Valere Germain dari AS Monaco (8 juta euro), Adil rami dari Sevilla (6 juta euro), sampai memulangkan Steve Mandanda dari Crystal Palace (3 juta euro).

Total selama dua jangka waktu transfer, Marseille sudah menghabiskan 84,8 juta euro. Angka itu cuma kalah dari pengeluaran PSG yang menghabiskan 86 juta euro (70 dan 16 juta euro). Geliat transfer Marseille bahkan melebihi Lille OSC (65,5 juta euro), AS Monaco (59,5 juta euro), dan Olympique Lyonnais (54,5 juta euro).